Menyusun Best Practice Menggunakan Metode STAR
Best Practice (disebut juga praktik baik) adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan pengalaman terbaik tentang keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas profesinya. Sebagai guru saya memiliki banyak pengalaman dalam mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran di sekolah seperti pengalaman mengikuti PPG dalam jabatan di Universitas Islam Malang. Pengalaman tersebut akan saya tuangkan dalam sebuah tulisan sehingga dapat menginspirasi rekan-rekan pendidik untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolahan. Tulisan ini kemudian disusun berdasarkan format best practice dengan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi hasil dan dampak)
PPG DALAM JABATAN KEMENAG ANGKATAN 2
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
Nama : Nita Nurrofika
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi |
MTs Al Islam Limpung |
Lingkup Pendidikan |
Madrsah Tsanawiyah |
Tujuan yang ingin dicapai |
Aksi PPL 1 Meningkatkan minat belajar peserta didik melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Cooperative tipe Index Card Match pada materi nilai fungsi Aksi PPL 2 Meningkatkan kemampua berliterasi dan bernumerasi peserta didik dengan baik serta pembelajaran dan penilaian menggunakan HOTS melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi SPLDV |
Penulis |
Nita Nurrofika, S.Pd.Si |
Tanggal |
PPL 1 : Selasa, 5 Oktober 2022 PPL 2 : Kamis, 21 Oktober 2022 |
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
|
Kondisi yang menjadi latar belakang adalah : 1. Rendahnya minat belajar peserta didik 2. Pengembangan literasi dan numerasi siswa masih kurang, proses pembelajaran dan evaluasi belum bersifat HOTS 3. Model pembelajaran yang digunakan kurang tepat (konvensional) serta kurangnya motivasi dari guru kepada siswa Praktik ini penting untuk dibagikan karena membawa dampak dalam proses pembelajaran yaitu : 1. Dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat (tidak konvensional) dapat meningkatkan minat, semangat, dan antusias belajar peserta didik 2. Penggunaan model pembelajaran yang bervariatif menyebabkan peserta didik tertantang dan tidak bosan untuk mengikuti pembelajaran 3. Peserta didik mampu aktif mengikuti pembelajaran 4. Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik 5. Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menganalisis masalah 6. Membiasakan peserta didik untuk menyampaikan pendapat saat pembelajaran 7. Membiasakan guru untuk membuat penilaian secara HOTS 8. Memberikan contoh kepada guru yang lain untuk menggunakan model pembelajaran yang bervariatif Peran dan tanggungjawab saya dalam praktik ini adalah : 1. Sebagai guru saya menganalisis masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang dialami selama mengajar kemudian mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan mendapatkan bimbingan dan berdiskusi dengan berbagai pihak 2. Mendapatkan bimbingan dan berdiskusi dalam penyusunan rencana aksi dan rencana evaluasi siklus 1 dan siklus 1 3. Menyusus rencana aksi 1 dan 2 meliputi membuat RPP, bahan ajar, media ajar, LKPD, Penilaian, PPT dan rencana evaluasi 4. Mempresentasikan hasil penyusunan rencana aksi 1 dan 2 bersama Dosen, Guru Pamong, dan rekan-rekan peserta PPG 5. Melakukan perbaikan penyusunan rencana aksi 1 dan 2 berdasarkan masukan dari Dosen, Guru Pamong, dan rekan-rekan peserta PPG 6. Mengunggah rencana aksi 1 dan 2 pada laman LMS 7. Mempersiapkan sarana dan prasarana PPL sesuai yang telah direncanakan 8. Melaksanakan PPL 1 dan 2 sesuai rencana aksi yang sudah disusun 9. Mendokumentasikan kegiatan PPL 1 dan 2 dalam bentuk vidio 10. Mengunggah hasil vidio PPL 1 dan 2 ke laman LMS dan media sosial 11. Melakukan kegiatan refleksi PPL 1 dan 2
|
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
|
Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan yaitu : 1. Terbatasnya sarana dan prasarana di Madrasah 2. Kemampuan peserta didik yang tidak sama 3. Keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran yang masih kurang 4. Memilih model pembelajaran yang tepat 5. Keterbatasan kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran yang menarik menggunakan teknologi 6. Kurangnya kemampuan guru memanajemen waktu saat proses pembelajaran 7. Kurangnya kemampuan guru menyusun soal HOTS
Yang terlibat pada PPL 1 dan 2 yaitu : 1. Peserta didik sebagai pelaku/central kegiatan pembelajaran 2. Guru sebagai fasilitator pada kegiatan pembelajaran 3. Kepala Madrasah dan Wakil Kepala Madrasah yang mendukung dan memberikan izin pelaksanaan PPL 4. Dosen dan Guru Pamong sebagai pembimbing dalam pelaksanaan PPL 1 dan 2 5. Rekan guru sebagai kamerawan pada kegiatan PPL 1 dan 2 6. Rekan – rekan peserta PPG sebagai teknisi perekaman melalui zoom
|
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
|
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan, yaitu : 1. Mencari referensi kemudian menentukan model pembelajaran yang tepat 2. Mencari referensi untuk menyusun soal-soal HOTS 3. Berkoordinasi dengan Kepala Madrasah dan teman sejawat untuk persiapan pelaksanaan PPL 4. Menyiapkan kebutuhan sarana lebih awal dan memastikan siswa untuk hadir tepat waktu 5. Menyiapkan semua perlengkapan yang akan digunakan minimal sehari sebelum pelaksanaan 6. Mengkondisikan peserta didik dan membagi peserta didik kedalam kelompok yang heterogen 7. Menyiapkan media pembelajaran (PPT) yang menarik 8. Konsentrasi sehingga diharapkan agar urutan proses pembelajaran sesuai dengan RPP 9. Mengatur penggunaan waktu dengan tepat PPL 1 Strategi yang digunakan Untuk meningkatkan minat belajar peserta didik maka digunakan model pembelajaran Kooperative tipe Index Card Match
Proses kegiatan Kegiatan pendahuluan : Guru dan peserta didik memberi salam, berdoa, mengecek kehadiran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi, dan motivasi (penggunaan materi nilai fungsi dalam kehidupan sehari-hari) Kegiatan inti : Menyajikan informasi : Peserta didik memperhatikan dan menggali informasi, dan menanya dari materi yang disampaikan oleh guru melalui media PPT Mengorganisir : Guru memyampaikan skenario pembelajaran dan teknik penilaian, membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yag heterogen, dan memberikan LKPD kepada peserta didik Membantu kerja tim dan belajar : Peserta didik mendiskusikan materi dan masalah yang disajikan dalam LKPD, mencari referensi yang mendukung materi dan menyelesaikan latihan dari soal pada LKPD. Guru membantu peserta didik menggali informasi untuk menyelesaiakn soal pada LKPD kemudian peserta didik mencari jawaban yang sesuai pada kartu indeks yang telah disediakan. Mengevaluasi : Peserta didik melakukan presentasi di depan kelas. Guru memberikan umpan balik. Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Memberikan penghargaan : Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang melakukan presentasi Penutup : Guru memberikan PR dan menyampaikan materi pertemuan selanjutnya. Guru dan siswa berdoa dan saling memberikan salam
Pihak-pihak yang terlibat 10. Peserta didik kelas VIII B sebagai pelaku/central kegiatan pembelajaran 11. Guru sebagai fasilitator pada kegiatan pembelajaran 12. Kepala Madrasah dan Wakil Kepala Madrasah yang mendukung dan memberikan izin pelaksanaan PPL 13. Dosen dan Guru Pamong sebagai pembimbing dalam pelaksanaan PPL 1 14. Rekan guru sebagai kamerawan pada kegiatan PPL 1 dan 2 15. Rekan – rekan peserta PPG sebagai teknisi perekaman melalui zoom
Sumberdaya atau materi yang diperlukan Alat dan bahan : Kartu index, LKPD, Proyektor, PPT, laptop, papan tulis, spidol, HP, tripod, Jaringan internet.
PPL 2 Strategi yang digunakan Untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa serta penggunaan pembiasaan proses pembelajaran dan evaluasi yang bersifat HOTS maka digunakan model pembelajaran Problem Based Learning
Proses kegiatan Kegiatan pendahuluan : Guru dan peserta didik memberi salam, berdoa, mengecek kehadiran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi, dan motivasi (penggunaan materi nilai fungsi dalam kehidupan sehari-hari) Kegiatan inti Fase orientasi peserta didik pada masalah : Peserta didik mengamati, menganalisis dan menanya masalah yang diberikan guru berkaitan dengan SPLDV Fase mengorganisasikan peserta didik untuk belajar : Guru menyampaikan skenario pembelajaran dan prosedur penilaian kemudian membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, serta membagikan LKPD Fase membimbing penyelidikan individu/kelompok : Peserta didik menganalisis masalah dan menggali informasi untuk menyelesaikan masalah. Guru membimbing peserta didik menggali informasi yang dibutuhkan Fase mengembangkan dan menyajikan hasil karya : Peserta didik memilih cara yang tepat ntuk menyelesaikan masalah kemudian menyajikannya untuk dipresentasiakan di depan kelas Fase menganalisis dan evaluasi proses pemecahan masalah : Peserta didik melakukan presentasi dan memberikan tanggapan, guru memberikan umpan balik. Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran Kegiatan penutup : Guru memberikan PR dan menyampaikan materi pertemuan selanjutnya. Guru dan siswa berdoa dan saling memberikan salam
Pihak-pihak yang terlibat 1. Peserta didik kelas VIII B sebagai pelaku/central kegiatan pembelajaran 2. Guru sebagai fasilitator pada kegiatan pembelajaran 3. Kepala Madrasah dan Wakil Kepala Madrasah yang mendukung dan memberikan izin pelaksanaan PPL 4. Dosen dan Guru Pamong sebagai pembimbing dalam pelaksanaan PPL 2 5. Rekan guru sebagai kamerawan pada kegiatan PPL 1 dan 2 6. Rekan – rekan peserta PPG sebagai teknisi perekaman melalui zoom
Sumberdaya atau materi yang diperlukan Alat dan bahan : Kertas plano, LKPD, Proyektor, PPT, laptop, papan tulis, spidol, HP, tripod, Jaringan internet |
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
|
Dampak dari aksi yang dilakukan yaitu : 1. Peserta didik fokus mengikuti pembelajaran 2. Peserta didik bersemangat dan tidak mengantuk ketika mengikuti pembelajaran 3. Peserta didik mulai terbiasa menanya dan menyampaikan gagasan 4. Peserta didik mulai terbiasa membaca dan menyelesaiakan soal cerita 5. Peserta didik mampu mengembangkan strategi dalam menyelesaikan masalah 6. Guru memiliki tambahan pengetahuan membuat soal HOTS
Keefektifan hasil PPL PPL 1 Penggunaan model Kooperative Learning tipe Index Card Match efektif meningkatkan minat belajar peserta didik terlihat dari antusiasme peserta didik mengikuti pembelajaran dan keaktifan siswa selama pembelajaran. PPL 2 Penggunaan model Problem Based Learning cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik serta melatih pembelajaran secara HOTS.
Respon orang lain terkait strategi yang dilakukan yaitu : Respon Kepala Madrasah cukup baik dan mendukung kegiatan yang dilakukan Respon Teman Sejawat cukup baik dan mendukung serta termotifasi menggunakan model pembelajaran tersebut ataupun model pembelajaran lainnya untuuk meningkatkan minat belajar
Faktor penyebab keberhasilan aksi yang dilakukan yaitu : PPL 1 dan 2 Ø Dukungan kepala sekolah, wakil kepala sekolah pada pelaksanaan PPL Ø Teman sejawat yang turut membantu dalam perekaman video kegiatan pembelajaran Ø Sarana prasarana yang cukup mendukng pada pada saat PPL Ø Teman teman sesama peserta PPG yang ikut membantu memfasilitasi dalam pelaksanaan PPL Ø Peserta didik yang kooperatif pada saat KBM
Ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu : PPL 1 Ø Kurang maksimalnya penggunaan sarana untuk pembelajaran Ø Bahan presentasi PPT kurang menarik sehingga kurang menarik perhatian siswa Ø Tahapan pembelajaran ada yang tidak runtut
PPL 2
Ø Pengambilan video pada saat pelaksanaan proses PPL 2 belum optimal, kareana kurangnya jumlah kamera yang digunakan Ø Ada bagian dari langkah pembelajaran yang tidak tersampaikan Ø Manajemen waktu yang masih kurang
Pembelajaran yang dapat diambil dari keseluruhan proses yaitu : Ø Pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran Ø Kemampuan guru dibidang teknologi pada masa sekarang sangat penting Ø Kemampuan guru memanajemen waktu ketika KBM mempengaruhi keberhasilan rencana pembelajaran Ø Penggunaan media yang tepat dan menarik sehingga meningkatkan minat belajar peseta didik Ø Membiasakan peserta didik dan guru berliterasi dan menyelesaikan serta merancang soal HOTS Ø Perlunya persiapan yang matang mulai dari pembuatan rencana pembelajaran, alat dan bahan serta pelaksanaan dan pendokumentasian
|
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
GOES TO JAKARTA OUTING CLASS MTs AL ISLAM LIMPUNG TAHUN 2022
Outing Class adalah Kegiatan belajar mengajar yang diadakan di luar kelas yang tidak dilakukan di dalam kelas pada umumnya, Outing Class ini merupakan media yang paling efektif dan efis
Mengenal lebih jauh dengan Bimbingan dan Konseling!!!
"Apa sih BK itu?" "Tugasnya guru BK itu apa?" "Guru BK kalau masuk kelas itu yang diajarkan tentang hal apa?" "Kenapa harus ada BK?" Itulah deretan pertanyaan-pertanyaan dari